Perbedaan Ecommerce yang terjadi di negara Indonesia dan Jepang merupakan hal yang harus kita perhatikan. Ketika orang berbelanja online pastinya mereka tidak ingin tersusahkan ketika mereka berbelanja. Mereka ingin kemudahan dengan adanya fitur-fitur yang disediakan sebuah layanan Ecommerce seperti search engine, filter, range harga, dan lain-lain. Disini salah satu perbedaan yang ingin kita lihat ada dari segi metode pembayaran yang diberlakukan baik dari negara Jepang maupun negara Indonesia. Perbedaan lainnya adalah keminatan kategori barang yang diminati konsumen dari masing-masing negara Indonesia maupun Jepang.
Berikut adalah data yang tersedia akan perbedaan metode pembayaran dan keminatan kategori barang dari negara Jepang maupun negara Indonesia.

A. Jepang



Berikut adalah beberapa data karakteristik E-commerce Jepang: 

1. Jenis Penjualan Ecommerce

Berdasarkan data yang sudah di dapat dari situs export segmen bisnis yang mendapat sorotan utama dari konsumen E-commerce masyarakat Jepang adalah barang – barang elektronik. Data yang kita dapat pada tahun 2016, lebih dari 22% konsumen dari penduduk Jepang lebih berminat ke dalam pembelian elektronik dibanding barang – barang lainnya. Sedangkan paling sedikit dipegang oleh segmen furnitur dengan tingkat persen hanya sekitar 6%.

2. Metode Pembayaran

Di Jepang, metode pembayaran yang paling dominan adalah dengan menggunakan kartu kredit. Sekitar 60% rakyat Jepang lebih ingin menggunakan kartu kredit dalam kegiatan E-commerce dikarenakan kemudahan yang diberikan.

B. Indonesia


Berikut adalah beberapa data karakteristik E-commerce Indonesia:

1. Jenis Penjulan Ecommerce

Berdasarkan data yang sudah di dapat dari situs infobanknews segmen bisnis yang mendapat sorotan utama dari konsumen E-commerce masyarakat Indonesia adalah barang – barang fashion. Banyak retailer yang sudah bergerak di bidang tersebut seperti lazada, mataharimall, tokopedia, dan lain-lain. Data yang kita dapat pada tahun 2014, lebih dari 71,6% konsumen dari penduduk Indonesia lebih berminat ke dalam pembelian fashion dibanding barang – barang lainnya. Sedangkan paling sedikit dipegang oleh segmen makanan dengan tingkat persen hanya sekitar 1,5%.


2. Metode Pembayaran

Di Indonesia, metode pembayaran yang paling dominan adalah dengan cara transaksi bank. Sekitar 74% rakyat Indonesia lebih ingin menggunakan transfer bank, dimana itu terbagi menjadi 67,4% sms banking, 33,0% internet banking, dan 7,4% ATM.

Jepang merupakan salah satu negara kepulauan yang terdapat di negara Asia Timur. Berdasarkan survei, Jepang merupakan salah satu negara terbesar dalam hal pertumbuhan Ecommerce. Apa contoh bisnis Ecommerce yang dapat kita lihat dari negara sakura ini? Contoh yang ada seperti Rakuten belanja online. Perusahaan yang didirakan oleh Hiroshi Mikitani ini memiliki pertumbuhan yang cukup pesat mulai dari 2014 sampai dengan 2015. Disini saya ingin melakukan analisa perbandingan singkat mengenai pertumbuhan Ecommerce yang terdapat di negeri sakura ini dengan Indonesia.

Dalam bagian ini analisa akan dibagi menjadi tiga aspek. yang pertama mengenai revenue atau pendapatan, yang kedua user atau konsumen, dan yang ketiga adalah Average revenue per user atau dapat dibilang juga pendapatan rata-rata per konsumen. 


Kondisi dan Pertumbuhan e-commerce di Jepang.

A. Revenue Growth


Untuk angka revenue dapat anda lihat di atas. Untuk rata-rata peningkatan revenue dari tahun 2014 sampai dengan 2016 adalah sebesar US$ 10,875 billion. Pada tahun-tahun tersebut bidang bidang e-commerce yang berada posisi teratas dalam pendapatan adalah sektor Electronic dan media sedangkan untuk yang terkecil dipegang oleh sektor Food and Personal care.


B. Digital Marketers


Data 2014 menujukan sudah adanya sekitar 75 juta orang yang melakukan kegiatan E-commerce tersebut dan pada tahun 2016 data tersebut berubah bertambah banyak menjadi 78,3 juta orang banyaknya. Rata-rata peningkatan konsumen yang terjadi tiap tahunnya adalah sebesar 1,65 juta orang.

C. Average Revenue Per Users



Dengan melihat data Revenue dan jumlah konsumen dari tahun 2014 sampai dengan 2016, disini kita dapat mengambil data AR atau Average Revenue dari tahun 2014 sampai dengan 2016. Sebelumnya apa itu Average Revenue Per Users? Average Revenue Per Users atau yang sering disebut ARPU merupakan pendapatan/revenue per bulan tiap pengusaha pada tahun tersebut. Pada tahun 2014 kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Average Revenue yang sudah dicapai sebesar $US 1.047,3 dan Average Revenue di tahun 2016 kemarin mencapai $US 1.280,97.



Kondisi dan Pertumbuhan e-commerce di Indonesia.

A. Revenue Growth



Untuk angka revenue dapat anda lihat sendiri di atas. Untuk rata-rata peningkatan revenue dari tahun 2014 sampai dengan 2016 adalah sebesar US$ 1,675 billion. Pada tahun-tahun tersebut bidang bidang e-commerce yang berada posisi teratas dalam pendapatan adalah sektor Fashion sedangkan untuk yang terkecil dipegang oleh sektor Food and Personal care.


B. Digital Marketers 


Data 2014 menujukan sudah adanya sekitar 14,6 juta orang di Indonesia yang sudah melakukan kegiatan E-commerce tersebut dan pada tahun 2016 data tersebut meningkat menjadi 78,3 juta orang banyaknya. Rata-rata peningkatan konsumen yang terjadi tiap tahunnya adalah sebesar 8,1 juta orang banyaknya.


C. Average Revenue Per Users


Dengan melihat data Revenue dan jumlah konsumen dari tahun 2014 sampai dengan 2016, disini kita dapat mengambil data AR atau Average Revenue dari tahun 2014 sampai dengan 2016. Pada tahun 2014 kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Average Revenue yang sudah dicapai sebesar $US 132,8 dan Average Revenue di tahun 2016 kemarin mencapai $US 171,7.

Banyak kegiatan yang sudah terjadi di bidang Ecommerce dalam beberapa dekade ini. Pastinya anda ingin adanya sesuatu yang baru bukan ketika anda sedang melaksanakan kegiatan Ecommerce? Banyak hal-hal baru yang sudah mulai dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Ecommerce di dunia. Apakah kalian ingin tahu hal-hal baru apa saja yang sudah terjadi di tahun 2017 ini? berikut adalah hal-hal baru yang sudah terjadi di tahun 2017.


Metode pembayaran

 
Banyak jenis-jenis metode pembayaran yang diberlakukan oleh perusahaan-perusahaan yang ada. Kita dapat mengambil metode pembayaran Go-jek dimana mereka menyediakan layanan Go-pay. Dengan Go-pay anda dapat melakukan deposit ke dompet digital anda ini dan dapat membayar layanan jasa tersebut dengan lebih gampang. Metode ini juga sudah mulai diikuti oleh layanan Grab. Cara pembayaran digital ini diperkirakan akan terus berkembang di tahun 2017 ini.


Pengantaran barang


Apakah anda pernah mendengar tentang alfamart pickup point? Perusahaan alfamart telah memberlakukan metode pengambilan barang di toko-toko alfamart yang memiliki logo alfamart pickup point. Bagaiman cara kerjanya? Ada cukup membuka website alfaonline.com, pilih produk, masuk halaman check out, pilih cara pengiriman, pilih ambil di toko, dst. Langkah-langkah dapat dilihat di situs alfacart. Metode seperti ini, metode dengan cara mengambil barang pesanan di toko alfa terdekat, sangat mengurangi penggunaan waktu yang ada dalam hal pengiriman barang.


Hal-hal Personal


Apakah anda pernah membeli baju? apakah susah untuk anda dalam menentukan ukuran baju yang pas bagi anda? Ditahun 2017 ini sudah banyak perusahaan Ecommerce yang ingin memanjakan konsumennya dalam hal personal mereka dalam berbelanja. Kita dapat mengambil contoh perusahaan Stitch fix. Bagaimana mereka berkerja? Disini, kalian disuruh untuk menghias avatar kalian sesuai keinginan kalian. Melihat dari data diri yang sudah kalian masukan ke database perusahaan tersebut, perusahaan mengerti akan ukuran, bentuk, bahkan gaya hidup dan memberi konsumer opsi pakaian dan accessories. Contoh-contoh seperti itu yangmembuat perusahaan Ecommerce lainnya ingin memberlakukan hal yang sama.


Chatbots


Teknologi AI atau artificical  intellence sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Bagi anda yang sudah pernah mencoba aplikasi chatbots pasti sudah mengerti respon-respon yang AI tersebut keluarkan. Pernahkah terbayang dipikiran anda untuk adanya inovasi dalam hal customer service suatu perusahaan Ecommerce? Ya, itulah yang sedang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Ecommerce sekarang. Dengan adanya fitur tersebut, salah satu hal yang akan berkembang adalah pelayanan customer service yang lebih cepat dalam menanggapi konsumer.

Dalam beberapa dekade ini sudah banyak perubahan di website-website yang ada di Internet. Website di masa-masa dulu masih kurang menarik dibanding dengan website-website jaman sekarang. Sudah banyak website yang unjuk gigi dalam menunjukan fungsionalitas website guna kenyamanan pengunjung website itu sendiri.

Mungkin orang beranggapan bahwa perubahan-perubahan itu hanya terjadi dalam hal design web tersebut. Disini kita tidak boleh membangun sebuah website sesuai perspektif kita sendiri tetapi juga perspektif pengunjung website itu juga. Apakah dengan adanya fitur-fitur di website, design yang menarik, dapat membuat website anda sering dikunjungi? Banyak hal yang haru diperhatikan untuk anda itu sendiri.

Hal ini merupakan tantangan bagi orang-orang yang ingin membangun bisnis website Ecommerce mereka yang baru. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan bagi anda yang ingin membangun website Ecommerce anda.


Biaya Membangun Web


Ketika anda ingin membangun website anda haru mencari tahu terlebih dahulu uang atau budget yang harus anda keluarkan untuk membangun website tersebut. Anda tidak mau keluar uang terlalu banyak untuk sebuah website? Anda bisa mendapatkan website yang gratis tanpa bayaran apapun.

Ketika kita ingin membuat web-web tersebut biasanya dalam hal fiturisasi akan dikategorikan dalam 2 jenis kategori, yang pertama Free dan yang kedua Premium. Pastinya untuk setiap kategori ini memiliki harga sendiri dimana biasanya memiliki rentang harga sebesar US$4 sampai dengan US$50 per bulannya. Apa perbedaan Free dan Premium? Fitur disediakan. Fitur Premium selalu lebih lengkap dibanding fitur yang terdapat di kategori Free.

Contoh: Weebly dalam kategori free hanya menyediakan kapasitas storage sebesar 500mb


Mudah Digunakan dan Diedit


Pada umumnya, orang-orang yang ingin membuat sebuah website tidak terlalu mengerti dalam hal teknikal dalam membuat sebuah website. Oleh karena itu perlu adanya kemudahan ketika ingin membangun sebuah website di platform tersebut.

Diperlukan juga mudahnya untuk mengedit segala sesuatu di website yang sedak kita bangun. Jika kita ingin membuat sebuah fitur di website kita pastinya kita tidak ingin di susahkah dalam memasukan fitur tersebut kedalam website kita.


Design dan Tampilan


Tampilan suatu website merupakan hal sangat penting bagi pengunjungnya, tetapi disini perlu diingat bahwa design tidak cuma termasuk dalam hal warna, gambar, tetapi juga tombol navigasi, kecepatan halaman dalam loading, font yang menarik dan lain sebagainya.

Anda tidak perlu khawatir, banyak penyedia website diluar sana yang menyediakan tema-tema yang bermacam-macam dan mudah untuk digunakan serta menarik bagi pengunjung website anda.


SEO



Apa itu SEO? Kepanjangan SEO adaah "Search Engine Optimization". Secara garis besar SEO adalah proses untuk membuat website adalah dapat lebih sering muncul di search engine. Bagi anda yang ingin membangun website guna sebagai sarana Ecommerce pastinya ingin agar website anda ditemukan oleh para pengelana internet.

Untuk hal SEO kita dapat mengambil contoh seperti kita memilih judul artikel yang akan kita ambil. Kalian disini harus berpikir judul atau keyword apa yang akan dicari oleh banyak orang pada umumnya. Untuk lebih detail anda dapat mencari di Google tentang bagaimana menerapkan SEO yang lebih baik di situs web anda.


Pengguna Smartphone



Berdasarkan data yang ada penggunaan Smartphone di dunia ini sudah mencapai titik yang sangat tinggi sekitar 121%. Sudah banyak orang yang menggunakan Smartphone mereka untuk dapat mengakses segala hal. Jadi, bagaimana jika mereka ingin mengakses situs anda? tentu anda juga harus mempersiapkan layout tersendiri bagi pengguna-pengguna smartphone. Disini website yang bertanggung atas pembuatan website anda sudah seharusnya menyediakan fitur agar tampilan website dapat kompatibel dengan smartphone, oleh karena itu perlu adanya juga editor yang mengatur hal-hal seperti ini.

Di perkembangan jaman yang bertambah pesat ini secara tidak langsung masyarakat juga mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Salah satu kemudahan yang muncul ada dalam bidang commerce. Dengan munculnya hal ini masyarakat lebih memilih untuk berbelanja online dibanding dengan berbelanja biasa. Hal-hal apa sajakah yang membuat consumer lebih memilih berbelanja online dibanding berbelanja biasa? Berikut adalah alasan-alasan orang berbelanja di online shop.



1. Mengehemat waktu
Hal ini merupakan salah satu alasan utama orang-orang ingin berbelanja online. Berdasarkan data yang didapat, sekitar 73% populasi memilih untuk berbelanja online agar dapat menghemat waktu mereka ketika berbelanja. Seperti contoh, jika saya ingin membeli smartphone saya tidak perlu berjalan lama hanya untuk mencari smartphone tersebut, kita dapat mencarinya di online shop yang terdapat di Internet.

2. Mudah dalam perbandingan harga
Ketika kita mencari barang terkadang kita mencari barang-barang dengan harga yang terjangkau. Seperti contoh, ketika kita mencari TV, kita mendapatkan dua TV yang berbeda merek tapi memilki spesifikasi yang tidak berbeda jauh, pastinya kita disini ingin memandingkan harga dari ke-2 TV tersebut untuk mendapatkan harga yang termurah dan untuk melakukan perbandingan tersebut akan lebih mudah jika kita melakukannya di online shop dibanding toko-toko elektronik biasanya. Dengan adanya fitur ini sekitar 59% masyarakat lebih memilih berbalanja online.

3. Produk lebih beragam

Apa yang anda pikirkan ketika ingin belanja fashion? Pasti anda akan berpikir untuk membeli barang-barang seperti baju, sepatu, celana, gelang, topi, kacamata, dan lain sebagainya. Apakah di toko biasa dapat menyediakan sekaligus semua barang tersebut? tentu tidak. 67% orang membutuhkan keberagaman ketika mereka berbelanja seperti apa yang ada di fitur-fitur online shop sekarang.

4. Harga lebih murah
Hal ini masih menjadi perdebatan ketika harga barang di online shop bisa lebih murah dibanding toko-toko biasa. 55% orang ingin berbelanja online dikarenakan anggapan mereka akan barang yang lebih murah di online shop. Salah satu dugaan mengapa orang-orang menganggap barang di online shop bisa lebih murah biasa dikarenakan diskon-diskon yang diberikan online shop tersebut yang sebenernya tidak begitu menguntungkan bagi konsumen.

5. Pajak rendah

Di Indonesia ini merupakan hal yang serius, kenapa? Karena disini belum adanya aturan atau hukum guna mengontrol pajak barang transaksi yang terjadi di kegiatan Ecommerce Indonesia. Tetapi dikarenakan hal ini, 30% orang ingin berbelanja di online shop.

6. Tidak ada keramaianketika anda pergi kepasar pasti anda sering mendapati ramainya tempat tersebut. Kegiatan commerce yang terjadi di pasar hampir tidak terbayangkan. Banyaknya permintaan di pasar mengakibatkan ramainya juga tempat tersebut. Oleh karena itu disini 58% orang lebih memilih berbelanja online guna menghindari keramaian tersebut.

7. Hemat bensin
Anda ingin membeli barang di tempat yang jauh? Perlu bensin untuk kesana? inilah salah satu alasan orang lebih ingin membeli barang di online shop dibanding di toko biasa. Bahan bakar di jaman sekarang terutama di negara Indonesia bukanlah hal yang murah, dengan adanya online shop masyarakat lebih diringankan dalam hal mobilitas terhadap barang yang ingin mereka beli.

Pada artikel sebelumnya kita sempat membahas tentang adanya jenis-jenis Ecommerce seperti B2B, B2C, C2C, dan sebagainya dimana dari masing-masing jenis Ecommerce tersebut memiliki fungsi mereka masing-masing. Di artikel ini saya akan membahas lebih tentang apa saja jenis-jenis Ecommerce yang ada sekarang.



1. G2G atau yang sering disebut juga Goverment to Goverment merupakan jenis Ecommerce yang melakukan kegiatan pembagian data atau informasi perdagangan antara pemeritah ataupun badan dibawahnya dengan pemerintahan lainnya.
Contoh: MarketNewZealand.com sebagai tempat bisnis ekspor dan impor.


2. G2B atau yang sering disebut juga Goverment to Business merupakan jenis Ecommerce yang melakukan kegiatan pembagian data atau informasi perdagangan antara pemeritah ataupun badan dibawahnya dengan pengusaha.
Contoh: Tender yang dilakukan secara online, E-tender.


3. G2C atau yang sering disebut juga Goverment to Consumer merupakan jenis Ecommerce yang melakukan kegiatan pembagian data atau informasi antara pemeritah ataupun badan dibawahnya dengan konsumer atau masyarakat.
Contoh: gswan.gov.in sebagai jaringan pemerintahan Guajarat.


4. B2G atau yang sering disebut juga Business to Goverment merupakan jenis Ecommerce yang melakukan kegiatan pembagian data atau informasi perdagangan antara pengusaha dengan pemeritah ataupun badan dibawahnya.
Contoh: Procurement.

5. B2B atau yang sering disebut juga Business to Business merupakan jenis Ecommerce yang melakukan kegiatan pembagian data atau informasi perdagangan antara pengusaha dengan pengusaha lainnya.
Contoh: Garuda online sale terhadap agen-agen travel.


6. B2C atau yang sering disebut juga Business to Consumer merupakan jenis Ecommerce yang melakukan kegiatan pembagian data atau informasi perdagangan antara pengusaha dengan konsumen.
Contoh: Canvas.com dimana kalian bisa membuat infografis premium dengan berbayar.

7. C2G atau yang sering disebut juga consumer to goverment merupakan jenis Ecommerce yang melakukan kegiatan pembagian data atau informasi perdagangan antara consumer dengan pemeritah ataupun badan dibawahnya.
Contoh: E-billing, pembayaran pajak secara online.

8. C2B atau yang sering disebut juga consumer to Business merupakan jenis Ecommerce yang melakukan kegiatan pembagian data atau informasi perdagangan antara consumer dengan pengusaha.
Contoh: studentjob.co.id sebagai tempat untuk mencari kerja.

9. C2C atau yang sering disebut juga consumer to consumer merupakan jenis Ecommerce yang melakukan kegiatan pembagian data atau informasi perdagangan antara consumer dengan consumer.
Contoh: Facebook.com sebagai tempat sosialisasi masyarakat secara digital.

Semoga pembelajaran hari ini dapat bermanfaat bagi anda.

Kegiatan Ecommerce sudah banyak dikenal orang, mulai dari jenis-jenis Ecommerce sampai dengan Ecommerce yang dilakukan. Disini saya ingin membagikan secara acak tentang beberapa fakta Ecommerce yang ada di dunia ini.


1. 51% orang yang menghentikan pembelian di tengah proses biasa dikarenakan mereka tidak nyaman memasukan detail dari kartu kredit mereka.

2. Pada tahun 2016, total penjualan Ecommerce diseluruh dunia akan mencapai $1.915 triliun.

3. Di Inggris kedudukan laptop sebagai sarana internet dan online shop sudah diambil alih oleh smartphone.

4. Dibanding tahun lalu Ecommerce secara mobile sudah melewati angka 35% pada 3 bulan terakhir di tahun 2014.

5. Pada tahun 2013 57% masyarakat Irlandia yang menggunakan internet sudah mulai berbelanja online.
6. 95% pengguna tablet dan 72% pengguna smartphone melakukan belanja online lewat rumah.

7. Pengunaan Smartphone sebagai sarana belanja online masih kecil dibanding Komputer.

8. 10 negara dengan bisnis retail Ecommerce terbesar berdasarkan besarnya perusahaan tersebut serta potensi perusahaan dipegang oleh: Amerika, Cina, Inggris, Jepang, Jerman, Prancis, Korea Selatan, Rusia, Belgia, dan Australia.

9. 71% pedagang online percaya bahwa mereka akan lebih untung dibanding berjualan di lapangan.

10. Presentase konsumen dalam menggunakan beragam gadget untuk menyelesaikan transaksi Ecommerce mereka akan lebih dari 50%.

11. Masyarakat Irlandia di negara lain menghabiskan €8.5 juta per hari di website.

12. Pada tahun 2014, 27% dari online sales inggris diciptakan dengan menggunakan tablet.

13. Pengunjung online shop lebih memungkinkan untuk meninggalkan barang belanja online mereka jika mereka tidak ditawarkan gratis pengiriman barang.

14. Konsumer yang berumur 18 sampai dengan 34 tahun, menghabiskan uang secara online lebih banyak dibanding umur-umur lainnya.

15. 81% konsumer melakukan riset akan barang yang mereka beli terlebih dahulu sebelum mereka membelinya.

16. 61% konsumer akan membaca review terlebih dahulu sebelum mereka membeli barang yang direview tersebut.

17. 60% orang irlandia yang sudah memasukan barang belanja online mereka kedalam keranjang pasti akan menyelesaikan proses belanja mereka tersebut.

18. Rata-rata, konsumer online akan berkunjung ke 3 online shop terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian.

19. 33% online sales yang terdapat di Inggris mengambil waktu di sore hari pada jam 18.00.

20. 60% memulai pencarian produk yang mereka inginkan menggunakan search engine.


Semoga informasi ini bermanfaat.